Sabtu, 19 Desember 2015

APLIKASI PROMOSI KESEHATAN DI INSTITUSI






BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Pendidikan kesehatan yang dikenal dengan promosi kesehatan adalah suatu pendekatan untuk meningkatkan kemauan (willingness) dan kemampuan (ability) masyarakat untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan. Tujuan promosi kesehatan bukan sekedar menyampaikan pesan-pesan atau informasi-informasi kesehatan agar masyarakat mengetahui dan berperilaku hidup sehat, tetapi juga bagaimana mampu memelihara dan meningakatkan kesehatannya.
Upaya memecahkan masalah kesehatan ditujukan atau diarahkan kepada faktor perilaku dan faktor non perilaku (lingkungan dan pelayanan). Pendekatan terhadap faktor perilaku adalah promosi atau pendidikan kesehatan. Sedangkan, pendekatan terhadap faktor non perilaku adalah dengan perbaikan lingkungan fisik dan peningkatan lingkungan sosial budaya, serta peningkatan pelayanan kesehatan.
Promosi Kesehatan di Indonesia telah mempunyai visi, misi dan strategi yang jelas. Dengan visi, misi dan strategi seperti ini, promosi Kesehatan juga jelas akan melangkah dengan mantapnya di masa depan. Namun visi, misi dan strategi tersebut juga harus dapat dioperasionalkan secara lebih nyata di lapangan, sesuai keadaan, masalah dan potensi setempat.

B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana konsep promosi kesehatan di tempat kerja dan sekolah ?
2.      Bagaimana strategi promosi kesehatan di tempat kerja dan sekolah ?
3.      Bagaimana efektifitas program kesehatan di tempat kerja dan sekolah ?
4.      Bagaimana mengembangkan promosi kesehatan di tempat kerja dan sekolah ?

C.    Tujuan
1)        Untuk mengetahui promosi kesehatan di tempat kerja dan sekolah.
2)        Untuk mengetahui perilaku hidup bersih dan sehat di tempat kerja dan sekolah.
3)        Untuk mengetahui strategi promosi kesehatan di tempat kerja dan sekolah.
4)        Untuk mengetahui kunci efektivitas program kesehatan di tempat kerja dan sekolah.
5)        Untuk mengetahui langkah mengembangkan promosi kesehatan di tempat kerja dan sekolah.










BAB II
PEMBAHASAN
2.1    Definisi Promosi Kesehatan
Promosi kesehatan adalah ilmu dan seni membantu masyarakat menjadikan gaya hidup mereka sehat optimal. Kesehatan yang optimal didefinisikan sebagai keseimbangan kesehatan fisik, emosi, sosial, spiritual, dan intelektual. Ini bukan sekedar pengubahan gaya hidup saja, namun berkaitan dengan pengubahan lingkungan yang diharapkan dapat lebih mendukung dalam membuat keputusan yang sehat.
Menurut Charter, promosi kesehatan adalah suatu proses yang memungkinkan individu untuk meningkatkan derajat kesehatannya. Termasuk didalamnya adalah sehat secara fisik, mental dan sosial sehingga individu atau masyarakat dapat merealisasikan cita-citanya, mencukupi kebutuhan-kebutuhannya, serta mengubah atau mengatasi lingkungannya. Kesehatan adalah sumberdaya kehidupan bukan hanya objek untuk hidup. Kesehatan adalah suatu konsep yang positif yang tidak dapat dilepaskan dari sosial dan kekuatan personal. Jadi promosi kesehatan tidak hanya bertanggungjawab pada sektor kesehatan saja, melainkan juga gaya hidup untuk lebih sehat. (Keleher,et.al, 2007).
WHO (1998) menyebutkan bahwa promosi kesehatan adalah strategi inti untuk pengembangan kesehatan, yang merupakan suatu proses yang berkembang dan berkesinambungan pada status sosial dan kesehatan individu dan masyarakat.
       Dari beberapa definisi diatas, promosi kesehatan mempunyai beberapa level pengertian, sehingga konsep promosi kesehatan adalah semua upaya yang menekankan pada perubahan sosial, pengembangan lingkungan, pengembangan kemampuan individu dan kesempatan dalam masyarakat, dan merubah perilaku individu, organisasi dan sosial untuk meningkatkan status kesehatan individu dan masyarakat. (Keleher,et.al, 2007).
2.2    Definisi Tempat Kerja
Tempat Kerja menurut Undang-Undang No 1 Tahun 1970 ialah tiap ruangan atau lapangan baik terbuka atau tertutup, bergerak maupun menetap dimana terdapat tenaga kerja yang bekerja atau sering dimasuki orang bekerja untuk keperluan suatu usaha dan dimana terdapat sumber atau sumber-sumber bahaya.
Menurut OHSAS 18001:2007 tempat kerja adalah lokasi manapun yang bekaitan dengan aktivitas kerja di bawah kendali organisasi (perusahaan).
2.3    Definisi Promosi Kesehatan di Tempat Kerja
Promosi kesehatan di tempat kerja merupakan komponen kegiatan pelayanan pemeliharaan/ perlindungan kesehatan pekerja dari suatu pelayanan kesehatan kerja. Sayang sekali, dalam beberapa hal promosi kesehatan di tempat kerja dikembangkan sebagai kegiatan yang terpisah dari pelayanan kesehatan kerja. Hal ini selain membuang sumber daya, juga tidak efektif dalam kemajuan program promosi kesehatan di tempat kerja. Sehat berarti tidak hanya ketiadaan suatu penyakit tapi optimalnya kondisi fisik, mental dan kesejahteraan sosial.
Promosi kesehatan kerja didefinisikan sebagai proses yang memungkinkan pekerja untuk meningkatkan kontrol terhadap kesehatannya. Jika dilihat dalam konteks yang lebih luas, promosi kesehatan di tempat kerja adalah rangkaian kesatuan kegiatan yang mencakup manajemen dan pencegahan penyakit baik penyakit umum maupun penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan serta peningkatan kesehatan pekerja secara optimal. Promosi kesehatan kerja adalah upaya memberdayakan masyarakat untuk memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatan diri serta lingkungannya. Promosi kesehatan menempatkan masyarakat sebagai subyek bukan obyek, sebagai pelaku bukan sasaran, dan aktif berbuat bukan pasif menunggu.
       Jadi dapat disimpulkan bahwa promosi kesehatan di tempat kerja (health promotion at the workplace) adalah program kegiatan yang direncanakan dan ditujukan pada peningkatan kesehatan para pekerja beserta anggota keluarga yang ditanggungnya dalam konteks tempat kerja. Promosi kesehatan di tempat kerja diselenggarakan berdasarkan suatu kerangka konsep (framework), yang dibangun melalui beberapa kunci seperti ; pendekatan (approach), strategi (strategies), area prioritas (priority areas), faktor yang mempengaruhi (influence factors), dan lain-lain.
2.3.1   Tujuan Promosi Kesehatan Di Tempat Kerja adalah :
1)      Mengembangkan perilaku hidup bersih dan sehat di tempat kerja.
2)       Menurunkan angka absensi tenaga kerja.
3)       Menurunkan angka penyakit akibat kerja dan lingkungan kerja.
4)      Membantu tumbuhnya kebiasaan kerja dan gaya hidup yang sehat.
5)      Menciptakan lingkungan kerja yang sehat, kondusif, dana man.
6)      Memberikan dampak positif terhadap lingkungan kerja dan masyarakat.
Secara mendasar promosi kesehatan di tempat kerja adalah perlu melindungi individu (pekerja), lingkungan didalam dan diluar tempat kerja dari bahan-bahan berbahaya, stress atau lingkungan kerja yang jelek. Gaya kerja yang memperhatikan kesehatan dan menggunakan pelayanan kesehatan yang ada dapat mendukung terlaksananya promosi kesehatan di tempat kerja.
2.3.3   Sasaran dari Promosi Kesehatan Di tempat Kerja yakni :
1.      Primer : Karyawan di tempat kerja.
2.      Sekunder : Keluarga pekerja dan masyarakat sekitar pabrik
3.      Tertier : Dinas Kesehatan, Dinas Tenaga Kerja, dan Perusahaan-perusahaan Asuransi Kesehatan

2.3.4   Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Tempat Kerja
PHBS di tempat kerja adalah upaya untuk memberdayakan para pekerja agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam mewujudkan tempat kerja sehat. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Tempat kerja antara lain :
a)      Tidak merokok di tempat kerja.
b)       Membeli dan mengkonsumsi makanan dari tempat kerja.
c)      Melakukan olahraga secara teratur atau aktifitas fisik.
d)     Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun sebelum makan dan sesudah buang air besar dan buang air kecil.
e)      Memberantas jentik nyamuk di tempat kerja.
f)       Menggunakan air bersih.
g)       Menggunakan jamban saat buang air kecil dan besar.
h)       Membuang sampah pada tempatnya.
i)         Mempergunakan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai jenis pekerjaan.
2.3.6   Strategi Terbaik Untuk Promosi Kesehatan Di Tempat Kerja
1.      Implementasi program perubahan gaya hidup karyawan (Berhenti merokok, Program Fitness, Meningkatkan nutrisi, pengurangan stress dll).
2.       Program konsultasi dan penilaian resiko kesehatan di perusahaan.
3.      Menunjukkan dukungan manajemen terhadap program promosi kesehatan khususnya membangun pernyataan misi promosi kesehatan perusahaan.
4.      Membangun budaya organisasi yang fleksibel, dukungan masyarakat, responsif terhadap kebutuhan karyawan.
5.      Membangun kebijakan perusahaan untuk memelihara area bebas rokok dan minuman keras dan narkoba di tempat kerja.
6.      Membentuk komite kesehatan dan keselamatan kerja dan melakukan pertemuan secara reguler.
7.      Mengawasi efektivitas, biaya, keuntungan dan partisipasi dalam program promosi kesehatan.
8.      Membuat dan memelihara fasilitas promosi kesehatan dengan menghubungkan audit kualitas lingkungan kerja pada interval reguler dan ambil langkah untuk identifikasi alamat area yang bermasalah.
2.3.7          Kunci Efektivitas Program Kesehatan Di Tempat Kerja
1.      Menunjukkan keterlibatan dan dukungan manajemen pada program kesehatan.
2.      Melibatkan karyawan dalam tahapan perencanaan program.
3.      Tawarkan program pada waktu dan tempat yang menyenagkan bagi karyawan.
4.      Membuat tujuan program dan identifikasi kebutuhan kesehatan karyawan.
5.      Berikan hadiah terhadap prestasi dan keikutsertaan dalam pencapaian tujuan program.
6.      Meyakinkan karyawan bahwa status kesehatan mereka adalah sangat penting
7.      Berikan program yang bervariasi untuk mempertemukan kebutuhan karyawan.
8.       Membuat lingkungan tempat kerja mendukung usaha perubahan gaya hidup.
9.      Membantu karyawan untuk mengerti dampak dari masalah kesehatan.



3.1.  Promosi Kesehatan Sekolah

3.1.1 Arti penting Promosi Kesehatan Sekolah
Promosi kesehatan di sekolah merupakan suatu upaya untuk menciptakan sekolah menjadi suatu komunitas yang mampu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat sekolah melalui 3 kegiatan utama (a) penciptaan lingkungan sekolah yang sehat,(b) pemeliharaan dan pelayanan di sekolah,dan (c) upaya pendidikan yang berkesinambungan. Ketiga kegiatan tersebut dikenal dengan istilah TRIAS UKS. Sebagai suatu institusi pendidikan, sekolah mempunyai peranan dan kedudukan strategis dalam upaya promosi kesehatan.
Hal ini disebabkan karena sebagian besar anak usia 5-19 tahun terpajan dengan lembaga pendidikan dalam jangka waktu cukup lama. Jumlah usia 7-12 berjumlah 25.409.200 jiwa dan sebanyak 25.267.914 anak (99.4%) aktif dalam proses belajar. Untuk kelompok umur 13-15 thn berjumlah 12.070.200 jiwa dan sebanyak 10.438.667 anak (86,5%) aktif dalam sekolah (sumber: Depdiknas,2007). Dari segi populasi, promosi kesehatan di sekolah dapat menjangkau 2 jenis populasi, yaitu populasi anak sekolah dan masyarakat umum/keluarga. Apabila promosi kesehatan ditujukan pada usia sampai dengan 12 tahun saja, yang berjumlah sekitar 25 juta, maka mereka akan mampu menyebarluaskan informasi kesehatan kepada hampir 100 juta populasi masyarakat umum yang terpajan promosi kesehatan.
Sekolah mendukung pertumbuhan dan perkembangan alamiah seorang anak, sebab di sekolah seorang anak dapat mempelajari berbagai pengetahuan termasuk kesehatan. Promosi kesehatan di sekolah membantu meningkatkan kesehatan siswa, guru, karyawan, keluarga serta masyarakat sekitar, sehingga proses belajar mengajar berlangsung lebih produktif. Dalam promosi kesehatan sekolah, keluarga anak sekolah dapat dipandang sebagai 2 aspek yaitu
a) sebagai pendukung keberhasilan program promosi kesehatan di sekolah (support side)
b) sebagai pihak yang juga memperoleh manfaat atas berlangsungnya promosi kesehatan di
sekolah itu sendiri (impact side)
Pada segi pendukung keberhasilan, promosi kesehatan di sekolah seringkali akan lebih berhasil jika mendapat dukungan yang memadai dari keluarga si murid. Hal terkait dengan intensitas hubungan antara anak dan keluarga, dimana sebagian besar waktu berinteraksi dengan keluaraga lebih banyak. Pada segi pihak yang turut memperoleh manfaat, peran orang tua yang memadai, hangat, membantu serta berpartisipasi aktif akan lebih menjamin keberhasilan program promosi kesehatan. Sebagai contoh bila di sekolah dilakukan kampanya perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun kemudian dirumah orang tua juga menyediakan fasilitas CTPS, maka perilaku anak akan lebih lestari (sustainable). Bentuk dukungan orang tua ini meyakinkan bahwa tindakan cuci tangan pakai sabun merupakan tindakan yang benar, baik di sekolah maupun di rumah.
3.1.2 Tujuan Promosi Kesehatan Di Sekolah
a)      Meningkatkan peserta didik, guru dan masyarakat lingkungan  sekolah untuk ber-PHBS
b)      Meningkatkan lingkungan sekolah yang sehat, aman dan nyaman.
c)      Meningkatkan pendidikan kesehatan di sekolah
d)     Meningkatkan akses (kesempatan) untuk pelaksanaan pelayanan kesehatan di sekolah
e)      Meningkatkan peran aktif peserta didik, guru dan masyarakat lingkungan sekolah untuk meningkatkan kesehatan masyarakat di sekitar lingkungan sekolah
f)       Meningkatkan penerapan kebijakan sehat dan upaya di sekolah untuk mempromosikan kesehatan.
3.1.3 Strategi Promosi Kesehatan
WHO mencanangkan lima strategi promosi kesehatan di sekolah yaitu:
a. Advokasi
Kesuksesan program promosi kesehatan di sekolah sangat ditentukan oleh dukungan dari berbagai pihak yang terkait dengan kepentingan kesehatan masyarakat, khususnya kesehatan masyarakat sekolah. Guna mendapatkan dukungan yang kuat dari berbagai pihak terkait tersebut perlu dilakukan upaya-upaya advokasi untuk menyadarkan akan arti penting program kesehatan sekolah. Advokasi lebih ditujukan kepada berbagai pihak yang akan menentukan kebijakan program, termasuk kebijakan yang terkait dana untuk kegiatan.
b. Kerjasama
Kerjasama dengan berbagai pihak yang terkait sangat bermanfaat bagi jalannya program
promosi kesehatan sekolah. Dalam kerjasama ini berbagai pihak dapat saling belajar dan berbagi pengalaman tentang keberhasilan dan kekurangan program, tentang cara menggunakan berbagai sumber daya yang ada, serta memaksimalkan investasi dalam pemanfaatan untuk melakukan promosi kesehatan.
c. Penguatan kapasitas
Kemampuan kerja dalam kegiatan promosi kesehatan di sekolah harus dapat dilaksanakan secara optimal. Untuk itu berbagai sektor terkait harus diyakini dapat memberikan dukungan untuk memperkuat program promosi kesehatan di sekolah. Dukungan berbagai sektor ini dapat terkait dalam rangka penyusunan rencana kegiatan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi program promosi kesehatan sekolah.
d. Kemitraan
Kemitraan dengan berbagai unit organisasi baik pemerintah, LSM maupun usaha swasta akan sangat mendukung pelaksanaan program promosi kesehatan sekolah. Disamping itu, dengan kemitraan akan dapat mendorong mobilisasi guna meningkatkan status kesehatan di sekolah.
e. Penelitrian
Penelitian merupakan salah satu komponen dari pengembangan dan penilaian program
promosi kesehatan. Bagi sektor terkait, penelitian merupakan akses untuk masuk dalam mengembangkan promosi kesehatan di sekolah baik secara nasional maupun regional, disamping untuk melakukan evaluasi peningkatan PHBS siswa sekolah.

3.1.4 Komponen Promosi Kesehatan Di Sekolah
Komponen-komponen kesehatan menurut WHO dapat dijelaskan sebagai berikut :
1.      Penerapan Kebijakan Kesehatan
Peraturan-peraturan yang dibuat oleh Pimpinan Sekolah dimaksudkan untuk menanamkan kebiasan atau perilaku sehat bagi para murid, misalnya :
a)      Kebiasaan yang terkait dengan pemeliharaan kesehatan perorangan (personal hygiene) seperti : keharusan memakai alas kaki, keharusan memotong dan membersihkan kuku, kebersihan rambut, kulit, dsb. Untuk mananamkan kedisiplinan ini, setiap Senin dilakukan pemeriksaan oleh guru misalnya.
b)      Larangan jajan di sembarang tempat. Dengan adanya kantin sekolah akan memudahkan guru dan petugas sekolah untuk melakukan pengawasan.
c)      Larangan merokok di lingkungan sekolah
d)     Larangan membawa barang-barang terlarang dan melanggar norma-norma social.
2.      Tersedianya sarana dan prasarana kesehatan
a)      Tersedianya tempat cuci tangan
b)      Tersedianya klinik atau sekuarang-kurangnya ruang dan peralatan P3K
c)      Adanya tenaga terlatih untuk P3K dsb
d)     Tersedianya alat-alat medis sederhana misalnya, thermometer, tensi darah, dan timbangan berat badan.
3.      Tersedianya lingkungan yang sehat
a)      Semua ruangan sekolah (kelas) harus cukup ventilasi dan pencahayaan.
b)      Tersedianya air bersih.
c)      Tersedianya tempat pembuangan air kecil/besar yang memadai.
d)     Tersedianya tempat sampah baik di setiap ruang kelas maupun di teras.
e)      Tersedianya keset
f)       Tersedianya lapangan sekolah atau halaman sekolah
g)      Tersedianya taman sekolah
4.      Adanya program penyuluhan kesehatan
Pendidikan dan penyuluhan kesehatan di sekolah penting dilakukan terutam yang menyangkut :
a)      Pentingnya kebersihan perorangan
b)      Pemilihan makanan yang bergizi
c)      Pentingnya olahraga atau aktivitas fisik
d)     Bahaya merokok dan narkoba bagi kesehatan
e)      Kesehatan reproduksi
f)       Cara-cara pencegahan penyakit
5.      Partisipasi orangtua murid dan masyarakat
Pengembangan kesehatan di sekolah merupakan bagian daripada pengembangan kesehatan masyarakat yang berarti memerlukan partisipasi dari masyarakat terutama orangtua murid.





BAB III
PENUTUP

1.1    Kesimpulan
Upaya promosi kesehatan yang diselenggarakan di tempat kerja, selain untuk memberdayakan masyarakat di tempat kerja untuk mengenali masalah dan tingkat kesehatannya, serta mampu mengatasi, memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatannya sendiri juga memelihara dan meningkatkan tempat kerja yang sehat. Promosi kesehatan di  tempat kerja merupakan kegiatan dari, oleh dan untuk pekerja dalam menanamkan perilaku hidup bersih dan sehat.
Keuntungan promosi kesehatan di tempat kerja, secara umum : Promosi Kesehatan di tempat kerja mendorong tempat kerja dan tenaga kerja yang sehat yang sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi dan sosial.
3.2  Saran
Meningkatkan promosi kesehatan di  tempat kerja adalah salah satu upaya perbaikan efektifitas suatu perusahaan dari promosi kesehatan di  tempat kerja harus di giatkan di dalam sebuah perusahaan atau industri.




DAFTAR PUSTAKA
Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Promosi Kesehatan. Jakarta: PT Renika Cipta
Fertman, Cl., & Allensworth, DD.2010. Health Promotion Program. San Francisco, US : A Wiley Imprint.
Keleher, H., MacDougall, C., & Murphy, B. 2007. Understanding Health Promotion. Victoria, Australia : Oxford University Press.

Website :


4 komentar:

Unknown mengatakan...

thanks atas teorix,sangat menarik n lengkap

yanmaneee mengatakan...

curry 7
calvin klein outlet
curry 5 shoes
golden goose sneakers
100% real jordans for cheap
supreme clothing
stephen curry shoes
curry 7
kyrie shoes
longchamp

bridal sets under 1000 mengatakan...

Kemampuan kerja dalam kegiatan promosi kesehatan di sekolah harus dapat dilaksanakan secara optimal. Untuk itu berbagai sektor terkait harus diyakini dapat memberikan dukungan untuk memperkuat program promosi kesehatan di sekolah. Dukungan berbagai sektor ini dapat terkait dalam rangka penyusunan rencana kegiatan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi program promosi kesehatan sekolah
black shalwar kameez men ,
shalwar kameez men black ,

smecoez mengatakan...

a0y64t3j51 d4e33r0s98 o9d90x2n66 t2n33w8s93 h1p89p2d40 x1t94d5y47

Viewers^^

Visitors, all I want to say thanks! ^^

Flag Counter

Search This Blog

hits

Popular Posts

MUSIC

Profile

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Followers