HUBUNGAN
ANTARA EKONOMI DAN KESEHATAN
Makalah
Ditulis
untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ekonomi Kesehatan
Dosen
Pengajar:
Evindiyah Prita Dewi,
SKM., MARS.
Disusun
oleh:
Nova
Sari (1405017009)
Rahma
Novia A. (1405015118)
Suroso (1405015142)
Syarifudin (1205015120)
PROGRAM
STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS
ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
JAKARTA
1436
H. / 2015 M
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia,
serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari pihak
yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pikirannya.
Semoga
makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah
yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang lain yang
membacanya.
Terlepas
dari semua itu, karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Jakarta, 17
September 2015
Penyusun
لَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ أَن تَبْتَغُوا فَضْلاً مِّن رَّبِّكُمْ
“Tidak
ada dosa bagimu mencari karunia (rezeki hasil perniagaan) dari Rabb-mu.”
(Q.S.
Al-Baqarah/2: 198).
''Hai
manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan
penyembuh-penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan
petunjuk dan rahmat bagi orang-orangnya yang beriman''
(QS:Yunus
57).
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Tujuan dasar pembangunan adalah
untuk meningkatkan kesejahteraan yang berkaitan dengan kualitas hidup masyarakat.
Pembangunan sering dikaitkan oleh pertumbuhan ekonomi yang dapat meningkatkan
kesejahteraan manusia. Berdasarkan United National Development Program, terdapat
3 (tiga) indikator pembangunan manusia yaitu dengan mengukur kesehatan,
pendidikan dan kemampuan ekonomi. (UNDP, 2003-2006)
Pertumbuhan ekonomi dapat
mempengaruhi pembangunan di sektor kesehatan dan pendidikan. Pendidikan juga dapat
mempengaruhi kesehatan, semakin tinggi taraf pendidikan seseorang maka tingkat kesadaran akan
kesehatan meningkat. Pada saat ini, pemerintah fokus dalam permasalahan
kesehatan karena rendahnya permasalahan kesehatan mendorong terciptanya manusia
produktif sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Demikian
pula dengan pembangunan kesehatan, sesuai dengan program pemerintah yang ingin
menciptakan Indonesia sehat sebagai salah satu pendorong yang bersinergi dengan
pembangunan ekonomi maka banyak dilakukan perubahan – perubahan baik di ruang
lingkup skala daerah dan nasional. Pembangunan kesehatan lebih terfokus ke
preventive serta mengedepankan pendekatan persuasif. Serta adanya perbaikan –
perbaikan sistem kesehatan yang ada di Indonesia.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan
uraian latar belakang yang dijelaskan diatas, permasalahan yang penyusun ingin
ketahui, yaitu :
1. Apa
itu konsep pembangunan?
2. Apa
itu konsep pembangunan ekonomi?
3. Apa
itu konsep pembangunan kesehatan?
4. Apa
hubungan pembangunan kesehatan dengan pembangunan ekonomi?
1.3
Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1.
Untuk
mengetahui konsep pembangunan.
2.
Untuk
mengetahui konsep pembangunan ekonomi.
3.
Untuk
mengetahui konsep pembangunan kesehatan.
4.
Untuk
mengetahui hubungan antara ekonomi dan kesehatan dalam konsep pembangunan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Konsep
Pembangunan
Pengertian pembangunan menurut Siagian (1994) suatu
usaha atau rangkaian usaha pertumbuhan dan perubahan yang berencana dan
dilakukan secara sadar oleh suatu bangsa, negara dan pemerintah, menuju
modernitas dalam rangka pembinaan bangsa (nation building).
Pengertian pembangunan menurut Ginanjar Kartasasmita
(1994) yaitu suatu proses perubahan ke arah yang lebih baik melalui upaya yang
dilakukan secara terencana.
Deddy
T. Tikson (2005) menyatakan bahwa pembangunan nasional dapat pula diartikan
sebagai transformasi ekonomi, sosial dan budaya secara sengaja melalui
kebijakan dan strategi menuju arah yang diinginkan.
Dengan demikian,
pembangunan adalah proses perubahan yang terencana dalam segi pertumbuhan ekonomi,
sosial, dan budaya untuk dapat meningkatkan kesejahteraan manusia yang lebih
baik. Manusia merupakan pelaku terciptanya pertumbuhan ekonomi diukur dari pertumbuhan
pendapatan penduduk per kapita yang akan menentukan pembangunan dalam
meningkatkan kualitas hidup manusia tersebut. Kegagalan dalam sistem
pembangunan terjadi dilihat dari tingginya angka pengangguran, kesenjangan
social dan meningkatnya kemiskinan.
2.2 Konsep
Pembangunan Ekonomi
Pembangunan ekonomi bukan merupakan proses yang
harmonis atau gradual, tetapi merupakan perubahan yang spontan dan tidak
terputus-putus. Pembangunan ekonomi disebabkan oleh perubahan terutama dalam
lapangan industri dan perdagangan. Pembangunan ekonomi berkaitan dengan
pendapatan perkapita dan pendapatan nasional. Menurut Adam Smith (Suryana, 2000), pembangunan ekonomi merupakan proses
perpaduan antara pertumbuhan penduduk dan kemajuan teknologi. Profesor Simon Kuznets (Jhingan,
2000), pembangunan ekonomi adalah kenaikan jangka panjang dalam kemampuan
(teknologi) suatu negara untuk menyediakan semakin banyak jenis barang-barang
ekonomi kepada penduduknya. Profesor
Meier (Adisasmita, 2005) mendefinisikan pembangunan ekonomi sebagai
proses kenaikan pendapatan riil perkapita dalam suatu jangka waktu yang
panjang.
Pembangunan ekonomi (Sirojuzilam: 2005) dipandang
sebagai suatu proses yang menyebabkan naiknya pendapatan per kapita masyarakat
dalam suatau masyarakat untuk jangka panjang, maka pembangunan ekonomi
mempunyai 3 sifat penting yaitu :
1. Suatu
proses, yang berarti terjadinya perubahan secara teru menerus.
2. Adanya
usaha untuk menaikkan pendapatan perkapita masyarakat.
3. Kenaikan
pendapatan masyarakat tersebut terjadi dalam jangka waktu yang panjang.
Maka pembangunan ekonomi adalah
proses pertumbuhan ekonomi di ikuti dengan perubahan-perubahan pada kegiatan
ekonomi (pendapatan perkapita dan pendapatan nasional) dengan memanfaatkan
sumber daya (alam dan manusia) dan kemajuan teknologi. Salah satu faktor pertumbuhan ekonomi yaitu
kemajuan teknologi yang dibagi menjadi dua bentuk, yaitu inovasi
produk dan inovasi proses. Inovasi produk berkaitan dengan produk-produk baru
yang sebelumnya tidak ada atau pengembangan produk-produk sebelumnya sedangkan
inovasi proses merupakan penggunaan teknik-teknik baru yang lebih murah
dalam memproduksi produk-produk yang telah ada.
2.3 Konsep
Pembangunan Kesehatan
Tjiptoherijanto (1993) menyatakan bahwa kesehatan
dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi melalui beberapa cara, seperti perbaikan
kesehatan seseorang akan menyebabkan pertambahan dalam partisipasi tenaga
kerja, perbaikan kesehatan dapat pula membawa perbaikan dalam tingkat
pendidikan yang kemudian menyumbang terhadap pertumbuhan ekonomi, ataupun
perbaikan kesehatan menyebabkan bertambahnya penduduk yang akan membawa tingkat
partisipasi angkatan kerja.
Mills dan Gillson (1999) mendefinisikan
ekonomi kesehatan sebagai penerapan teori, konsep dan teknik ilmu ekonomi dalam
sektor kesehatan.
Undang-Undang
Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan yang menyatakan bahwa setiap warga negara
mempunyai hak yang sama dalam memperoleh pelayanan kesehatan yang aman, bermutu,
dan terjangkau.
Berdasarkan
Undang-Undang Nomor 23 tahun 1992 tujuan pembangunan kesehatan adalah
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang
agar terwujud derajat kesehatan yang tinggi. Salah satu program pemerintah
dalam mewujudkan derajat kesehatan bagi seluruh penduduk adalah peningkatan
pelayanan kesehatan yang didukung oleh sarana dan prasarana kesehatan yang
memadai di tiap daerah.
Penyediaan pelayanan kesehatan pelayanan
kesehatan yang disampaikan kepada pasien oleh kombinasi antara tenaga pelayanan
kesehatan dan fasilitas kesehatan (rumah sakit, klinik dan laboratorium
klinis). Beberapa faktor yang mempengaruhi pelayanan kesehatan, yaitu:
1.
Sumber
daya manusia seperti dokter (umum atau spesialis), bidan, perawat dan
sebagainya.
2.
Biaya
yang muncul dalam penyediaan seperti biaya operasional dan lain-lain.
3.
Logistik
pelayanan kesehatan seperti obat, alat suntik dan sebagainya.
4.
Standar
operasional pada fasilitas pelayanan kesehatan seperti tindakan medis.
5.
Peralatan
yang digunakan dalam penyediaan layanan kesehatan seperti peralatan medis dan
lain-lain.
6.
Wilayah
pelayanan kesehatan
7.
Teknologi
yang digunakan dalam pelayanan kesehatan
8.
Waktu
yang digunakan dalam memberikan pelayanan kesehatan
9.
Informasi
terkait pelayanan kesehatan seperti internet atau famplet.
Maka pembangunan kesehatan adalah kesehatan yang dapat
mempengaruhi proses pertumbuhan ekonomi karena manusia yang sehat menciptakan
manusia yang produktif dan mampu meningkatkan derajat kesehatan dirinya sendiri.
Setiap manusia memiliki hak yang sama
untuk mendapatkan kesehatan, pemerintah membuat program untuk pembangunan
kesehatan seperti Millennium Development Goals
(MDGs). Millennium Development Goals (MDGs) bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang
memiliki tujuan yang terbatas dan target terukur. Terdapat 8 (delapan) tujuan Millennium Development Goals (MDGs), yaitu :
1. Menanggulangi kemiskinan dan kelaparan.
2. Mencapai pendidikan dasar untuk semua.
3. Mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan.
4. Menurunkan kematian anak.
5. Meningkatkan kesehatan ibu.
6. Mengendalikan hiv dan aids, malaria dan penyakit menular lainnya (tb).
7. Menjamin kelestarian lingkungan hidup.
8. Mengembangkan kemitraan pembangunan di tingkat global.
Kebijakan umum untuk pembangunan kesehatan dikelompokkan
menjadi, sebagai berikut :
1. Peningkatan
Kerjasama Lintas Sektor.
Untuk
optimalisasi hasil pembangunan berwawasan kesehatan, kerjasama lintas sektor
berupa sosialisasi masalah-masalah kesehatan pada sektor lain perlu dilakukan
secara intensif dan berkala. Kerjasama lintas sektor harus mencakup tahap
perencanaan, pelaksanaan dan penilaian serta melandaskan pembangunan kesehatan.
2. Peningkatan
perilaku, Pemberdayaan Masyarakat dan Kemitraan Swasta.
Masyarakat
berperan aktif dalam penyelenggaraan upaya kesehatan melalui berbagai kegiatan
penyuluhan dan pendidikan kesehatan untuk meningkatkan kesadaran dan
kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.
3. Peningkatan
Kesehatan Lingkungan.
Kualitas
lingkungan yang sehat mewujudkan keadaan lingkungan yang bebas dari bahaya resiko
dan keselamatan.
4. Peningkatan
Upaya Kesehatannya.
Penyelenggaraan
upaya kesehatan dilakukan secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan,
melalui upaya peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, pennyembuhan penyakit
dan peyuluhan kesehatan serta upaya khusus melalui pelayanan kemanusiaan dan
darurat atau kritis.
Pemerintah
bertanggung jawab terhadap biaya pelayanan kesehatan untuk masyarakat miskin pada
sektor ekonomi. Status kesehatan masyarakat ditingkatkan melalui pencegahan dan
panganguran morbiditas, mortalitas, dan kecacatan dalam masyarakat terutama
pada bayi, anak balita, dan wanita hamil, melahirkan dan masa nifas, melalui
upaya peningkatan (promosi) hidup sehat, pencegahan dan pemberantasan penyakit
menular serta pengobatan penyakit dan rehabilitas..
5. Peningkatan
Sumber Daya Kesehatan
Pengembangan sumber daya kesehatan
(tenaga kesehatan) bertujuan untuk meningkatkan pemberdayaan atau daya guna
tenaga dan penyediaan jumlah serta mutu tenaga kesehatan dari masyarakat dan
pemerintah yang mampu melaksanakan pembangunan kesehatan.
6. Peningkatan
Kebijakan dan Manajemen Pembangunan Kesehatan.
Kebijakan
dan manajemen pembangunan kesehatan perlu makin ditingkatkan terutama melalui
peningkatan secara strategis dalam kerjasama antara sektor kesehatan dan sektor
lain yang yang terkait, dan antara berbagai program kesehatan serta antara para
pelaku dalam pembangunan kesehatan sendiri.
7. Peningkatan
Ilmu Pengetahuan dan teknologi Kesehatan.
Pengembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong untuk meningkatkan pelayanan
kesehatan, gizi, penyalahgunaan obat dan pemberatasan penyakit dan perbaikan
lingkungan. Penelitian yang berkaitan dengan ekonomi kesehatan dikembangkan
untuk mengoptimalkan pemanfaatan pembiayaan kesehatan dari pemerintah dan
swasta. Penelitian bidang sosial budaya dan perilaku sehat dilakukan untuk
mengembangkan gaya hidup sehat dan mengurangi masalah kesehatan masyarakat yang
ada.
8. Peningkatan
Lingkungan Sosial Budaya.
Selain
berpengaruh positif, globalisasi juga menimbulkan perubahan lingkungan sosial
dan budaya masyarakat yang dapat berpengaruh negatif terhadap pembangunan
kesehatan. Misalnya perubahan gaya hidup yang tidak sehat akan timbul penyakit
degeneratif seperti hipertensi atau diabetes.
4.4
Hubungan Antara Ekonomi Dan Kesehatan Dalam
Konsep Pembangunan
Aspek
ekonomi seperti pendapatan merupakan syarat utama untuk dapat menikmati
fasilitas kesehatan dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat.
Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kesehatan antara lain, tersedianya
sarana kesehatan, keadaan lingkungan yang memadai dan mutu makanan yang di
konsumsi. Penanganan faktor tersebut harus dilakukan terarah dan terpadu dengan
memperhatikan kondisi sosial ekonomi yang berkaitan (Rahmi, 2008).
Keadaan
faktor sosial ekonomi juga berpengaruh dalam memanfaatkan fasilitas kesehatan
yang tersedia, seperti pendidikan, pekerjaan dan tingkat pendapatan yang
diperoleh oleh rumah tangga (Yulia, 2009).
Hubungan antara
kesehatan dan pembangunan ekonomi berdasarkan tingkat, yaitu :
a.
Pada
tingkat mikro yaitu tingkat individual dan keluarga, kesehatan adalah dasar
bagi produktivitas kerja dan kapasitas untuk mendapatkan pendidikan. Tenaga
kerja yang sehat secara fisik dan mental akan lebih produktif dan mendapatkan
penghasilan yang tinggi.
b.
Pada
tingkat makro yaitu penduduk dengan tingkat kesehatan yang baik merupakan
masukan (input) penting untuk menurunkan kemiskinan, pertumbuhan
ekonomi, dan pembangunan ekonomi jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi yang cepat
didukung oleh terobosan penting di bidang kesehatan masyarakat, pemberantasan
penyakit dan peningkatan gizi.
Pada tingkat makro ekonomi menjelaskan bahwa kondisi kesehatan dan
pendidikan yang rendah, mengalami tantangan dalam mencapai pertumbuhan
berkelanjutan jika dibandingkan dengan kesehatan dan pendidikan yang tinggi.
Angka harapan hidup yang tinggi dapat meningkatan kesejahteraan ekonomi.
Cesario, Simon dan Kinne 1980 (dalam Tjiptoherijanto, 1993) menjelaskan
hubungan antara program gizi dan pertumbuhan ekonomi, menyatakan bahwa :
a.
Perbaikan di dalam status gizi akan menurunkan tingkat kematian dan
kesakitan, khususnya bagi penduduk usia kerja, sehingga dapat meningkatkan
partisipasi bagi yang belum kerja dan meningkatkan hari kerja bagi yang sedang
melakukan kegiatan kerja.
b.
Perbaikan
dalam status gizi dan kesehatan tenaga kerja akan meningkatkan efisiensi kerja
melalui peningkatan kemampuan individualnya. Pengaruh dari program kesehatan
serta gizi terhadap penduduk usia muda akan terlihat pada peningkatan GNP( Gross National Product) melalui
pertumbuhan ekonomi, yakni dengan bertambahnya tingkat partisipasi angkatan kerja
dan secara tidak langsung melalui tingkat partisipasi dalam dunia pendidikan.
Pendapatan perkapita penduduk juga dapat
mempengaruhi status gizi karena jika pendapatan yang tinggi maka status gizi
menjadi baik sehingga menurunkan angka kesakitan dan kematian. Sebaliknya.
pendapatan yang rendah akan menimbulkan status gizi yang buruk sehingga
meningkatnya angka kesakitan dan kematian biasanya hal ini terjadi pada
penduduk miskin.
Kemiskinan merupakan salah satu faktor yang menghambat
dalam pembangunan ekonomi dan kesehatan. Penduduk miskin memiliki beban
penyakit yang tinggi karena terbatasnya akses terhadap air bersih dan sanitasi
serta kecukupan gizi. Selain itu biaya yang cukup tinggi untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan membuat penduduk miskin lebih memilih pengobatan alternatif
serta rendahnya pendidikan membuat keterbatasan pengetahuan dalam menghadapi
suatu penyakit. Komunikasi kesehatan adalah suatu cara yang dilakukan pelayanan
kesehatan untuk mengajak penduduk miskin untuk merubah perilaku dan memperbaiki
kesehatan mereka.
2.5 Interaksi
Antara Ekonomi Dan Kesehatan
Kesehatan
hanya memiliki value in use dan
bukannya value in exchange (Mills : 1909). Berarti kesehatan bukanlah suatu komoditi sedangkan pelayanan
kesehatan adalah suatu komoditi. Dari sudut pandang supply (persediaan) produksi yang terpenting
dari pelayanan kesehatan adalah kesehatan dan sekaligus akan menghasilkan output lainnya. Dari sudut pandang demand (permintaan) masyarakat ingin
memperbaiki status kesehatannya, sehingga perlu pelayanan kesehatan sebagai
salah satu cara untuk mencapai status kesehatan yang lebih tinggi karena adanya
keinginan untuk dapat menikmati hidup sebaik mungkin dibandingkan bila
mengalami gangguan kesehatan.
Demand diukur dengan tingkat
keterpakaian tempat tidur, jumlah kunjungan, jumlah tes diagnostik, dan
sebagainya. Demand terhadap pelayanan
kesehatan secara dominan sangat dipengaruhi beberapa faktor yaitu harga, penghasilan
pasien dan preferensi pasien.
Need (kebutuhan) adalah kuantitas barang atau pelayanan
yang secara objektif dipandang terbaik untuk digunakan memperbaiki kondisi
kesehatan pasien. Need biasanya ditentukan oleh dokter, tetapi kualitas
pertimbangan dokter tergantung pendidikan, peralatan, dan kompetensi dokter.
Wants (keinginan) adalah pelayanaan yang diinginkan
pasien dianggap terbaik bagi mereka (misalnya, obat yang bekerja cepat). Wants
bisa sama atau berbeda dengan need.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Pembangunan adalah proses perubahan yang
terencana dalam segi pertumbuhan ekonomi, sosial, dan budaya untuk dapat
meningkatkan kesejahteraan manusia yang lebih baik. Pertumbuhan pendapatan
penduduk per kapita yang akan menentukan pembangunan dalam meningkatkan
kualitas hidup manusia tersebut.
2. Pembangunan
ekonomi adalah proses pertumbuhan ekonomi di ikuti dengan perubahan-perubahan
pada kegiatan ekonomi (pendapatan perkapita dan pendapatan nasional) dengan
memanfaatkan sumber daya (alam dan manusia) dan kemajuan teknologi.
3. Pembangunan kesehatan adalah kesehatan yang
dapat mempengaruhi proses pertumbuhan ekonomi karena manusia yang sehat
menciptakan manusia yang produktif dan mampu meningkatkan derajat kesehatan
dirinya sendiri, program pembangunan kesehatan yaitu Millennium Development Goals (MDGs).
4. Hubungan
antara ekonomi dan kesehatan berkaitan dengan pendapatan penduduk, status gizi,
tingkat kemingkinan, dan pendidikan.
5. Interaksi
antara ekonomi dan kesehatan berawal dari keinginan untuk meningkatkan derajat
kesehatan, kebutuhan akan pelayanan kesehatan dan permintaan untuk sembuh dari
penyakit.
3.2 Saran
Diperlukan
kerja sama antara pemerintah dan masyarakat dalam pembangunan ekonomi dan
kesehatan. Pemerintah menjamin ketersediaan fasilitas dan pelayanan kesehatan
dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Selain itu, untuk meningkatkan
pengetahuan masyarakat dapat dilakukan penyuluhan yang mengutamakan kegiatan
preventive dengan menggunakan pendekatan persuasif.
DAFTAR PUSTAKA
Adisasmita.
H.R., 2005. Dasar-dasar Ekonomi Wilayah. Jakarta: Graha Ilmu
Jhingan, 2000. Ekonomi
Pembangunan dan Perencana, Penerjemah Guritno, Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada. Diunduh dari http://repository.usu.ac.id tanggal 13 September 2015
Kartasasmita,
Ginanjar. 1994. Manajemen Pembangunan Untuk Negara Berkembang. Jakarta : PT
Gelora Aksara Pratama. Diunduh dari http://ejournal.ip.fisip-unmul.ac.id tanggal
13 September 2015
Mills, Anne.
(1990). Ekonomi
Kesehatan untuk Negara-negara Sedang berkembang. Jakarta: Dian Rakyat
Mills, JS. 1909. Principles
of Political Economy. Longman, Green and Co : London
Sirojuzilam. 2005. Beberapa
Aspek Pembangunan Regional. Diunduh dari http://repository.usu.ac.id tanggal
13 September 2015
Suryana, 2000. Ekonomi Pembangunan: Problematika dan
Pendekatan. Edisi Pertama,
Jakarta: Salemba Empat. Diunduh dari http://digilib.its.ac.id tanggal
13 September 2015
Tjiptoherijanto,
Prijono. (1994). Ekonomi Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Undang – Undang RI No. 36 Tahun
2009 tentang Kesehatan
Undang-Undang No. 23 Tahun 1992
tentang Pembangunan Kesehatan
1 komentar:
supreme clothing
adidas flux
yeezy shoes
chrome hearts outlet
lebron shoes
jordans
jordan shoes
vans outlet
cheap jordans
chrome hearts online store
Posting Komentar