DESAIN PENELITIAN EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF
Studi Observasional
Makalah
Ditulis untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Epidemiologi
Dosen
Pengajar :
Alibbirwin,
SKM, M.Epid
Disusun oleh :
Eva Rosdiana
Rahma Novia Astuti
Muhammad Rizal Aulia
PROGRAM STUDI KESEHATAN
MASYARAKAT
FAKULTAS ILMU-ILMU
KESEHATAN
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
JAKARTA
BAB I
Pendahuluan
A.
Latar
Belakang
Telah
diketahui bahwa untuk dapat memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan,
mencegah, dan mengobati penyakit serta memulihkan kesehatan masyarakat perlulah
disediakan dan diselenggarakan pelayanan kesehatan masyarakat (public health
services) yang sebaik-baiknya.
Untuk
dapat menyediakan dan menyelenggarakan pelayanan kesehatan tersebut, banyak
yang harus diperhatikan. Yang paling penting adalah pelayanan masyarakat yang
dimaksud harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Namun sekalipun terdapat
kesesuaian yang seperti ini telah menjadi kesepakatan semua pihak, namun dalam
praktek sehari-hari tidaklah mudah dalam menyediakan dan menyelenggarakan
pelayanan kesehatan yang dimaksud.
Untuk
mengatasinya, telah diperoleh semacam kesepakatan bahwa perumusan kebutuhan
kesehatan dapat dilakukan jika diketahui masalah kesehatan dimasyarakat. Dengan
kesepakatan yang seperti ini diupayakanlah menemukan masalah kesehatan yang
ada dimasyarakat tersebut. Demikianlah, berpedoman pada kesepakatan yang
seperti ini, dilakukan berbagai upaya untuk menemukan serta merumuskan masalah
kesehatan dimasyarakat. Upaya tersebut dikaitkan dengan menentukan frekuensi,
penyebaran serta faktor-faktor yang mempengaruhi frekuansi dan penyebaran
disuatu masalah kesehatan dimasyarakat tercakup dalam suatu cabang ilmu khusus
yang disebut dengan nama Epidemiologi.
Subjek
dan objek epidemiologi adalah tentang masalah kesehatan. Ditinjau dari sudut
epidemiologi, pemahaman tentang masalah kesehatan berupa penyakit amatlah
penting. Karena sebenarnya berbagai masalah kesehatan yang bukan penyakit hanya
akan mempunyai arti apabila ada hubungannya dengan soal penyakit. Apabila suatu
masalah kesehatan tidak sangkut pautnya dengan soal penyakit., maka pada
lazimnya masalah kesehatan tersebut tidak terlalu diperioritaskan
penanggulangannya.
Demikianlah
karena pentingnya soal penyakit ini, maka perlulah dipahami dengan
sebaik-baiknya hal ikhwal yang berkaitan dengan penyakit tersebut. Kepentingan
dalam epidemiologi paling tidak untuk mengenal ada atau tidaknya suatu penyakit
di masyarakat sedemikian rupa sehingga ketika dilakukan pengukuran tidak ada
yang sampai luput atau tercampur dengan penyakit lainnya yang berbeda.
B.
Perumusan
Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan
Epidemiologi?
2. Apa yang dimaksud dengan
Epidemiologi Deskriptif?
3. Bagaimana pengelompokkan desain
penelitian epidemiologi deskriptif ?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian epidemiologi
2. Mengetahui pengertian, tujuan,
ciri-ciri, dan manfaat dari epidemiologi deskriptif
3. Mengetahui macam-macam
pengelompokkan desain studi epidemiologi deskriptif.
BAB
II
Pembahasan
A.
Pengertian
Epidemiologi merupakan cabang ilmu yang membelajari
tentang penyebaran penyakit dan faktor yang menentukan terjadinya penyakit pada
manusia. Penyebaran penyakit disini merupakan penyebaran penyakit menurut sifat
orang tempat dan waktu. Jadi disamping mempelajari siapa yang terkena penyakit,
epidemiologi juga membahas mengenai dimana dan bagaimana suatu penyakit dapat
menyebar. Selanjutnya jawaban dari pertanyaan itu akan memunculkan data
mengenai jumlah penderita dari satu jenis penyakit, jenis kelamin penderita,
lokasi dimana penderita tinggal, bagaimana penyakit itu dapat menginfeksi
penderita dan pada akhirnya kapan penyakit itu sering muncul, pada saat musim
hujan, pancaroba atau pada saat musim kemarau. Semua ini dapat diketahui lebih
dalam dengan mempelajari ilmu Epidemiologi.
Secara sederhana, ada 2 (dua) model desain ilmu
Epidemiologi yaitu Epidemiologi Deskriptif dan Epidemiologi Analitik.. Kedua
studi ini memiliki manfaat/keuntungan dan kerugian sendiri-sendiri sesuai
dengan tujuan peneliti dalam melaksanaan penelitian.
Tujuan
Epidemologi dalam kesehatan masyarakat :
Secara umum, dapat dikatakan bahwa
tujuan yang hendak dicapai dalam epidemiologi adalah memperoleh data frekuensi,
distribusi dan determinan penyakit atau fenomena lain yang berkaitan dengan
kesehatan masyarakat, misalnya:
1. Penelitian epidemiologis yang
dilakukan pada kejadian luar biasa akibat keracunan makanan dapat digunakan
untuk mengungkapkan makanan yang tercemar dan menemukan penyebabnya.
2. Penelitian epidemiologis yang
dilakukan untuk mencari hubungan antara karsinoma paru-paru dengan asbes, rokok
dengan penyakit jantung dan hubungan-hubungan penyakit dan masalah kesehatan
lainnya.
3. Menentukan apakah hipotesis yang
dihasilkan dari percobaan heawan konsisten dengan data epidemiologis.
4. Memperoleh informasi yang dapat
digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun perencanaan,
penanggualangan masalah kesehatan, serta menentuka prioritas masalah keseahatan
masyarakat
Manfaat
Epidemiologi dalam Kesehatan Masyarakat
Apabila Epidemiologi dapat dipahami dan diterapkan dengan baik, akan diperoleh berbagai manfaat yang jika disederhanakan adalah sebagai berikut :
Apabila Epidemiologi dapat dipahami dan diterapkan dengan baik, akan diperoleh berbagai manfaat yang jika disederhanakan adalah sebagai berikut :
1. Membantu Pekerjaan Administrasi
Kesehatan.
Yaitu membantu pekerjaan dalam
Perencanaan ( Planning ) dari pelayanan kesehatan, Pemantauan ( Monitoring )
dan Penilaian ( Evaluation ) suatu upaya kesehatan.
Data yang diperoleh dari pekerjaan epidemiologi akan dapat dimanfaatkan untuk melihat apakah upaya yang dilakukan telah sesuai dengan rencana atau tidak (Pemantauan) dan ataukah tujuan yang ditetapkan telah tercapai atau tidak (Penilaian).
Data yang diperoleh dari pekerjaan epidemiologi akan dapat dimanfaatkan untuk melihat apakah upaya yang dilakukan telah sesuai dengan rencana atau tidak (Pemantauan) dan ataukah tujuan yang ditetapkan telah tercapai atau tidak (Penilaian).
2. Dapat Menerangkan Penyebab Suatu
Masalah Kesehatan
Dengan diketahuinya penyebab suatu
masalah kesehatan, maka dapat disusun langkah – langkah penaggulangan
selanjutnya, baik yang bersifat pencegahan ataupun yang bersifat pengobatan.
3. Dapat Menerangkan Perkembangan
Alamiah Suatu Penyakit.
Salah satu masalah kesehatan yang
sangat penting adalah tentang penyakit. Dengan menggunakan metode Epidemiologi
dapatlah diterangkan Riwayat Alamiah Perkembangan Suatu Penyakit ( Natural
History of Disease ). Pengetahuan tentang perkembangan alamiah ini amat penting
dalam menggambarkan perjalanan suatu penyakit. Dengan pengetahuan tersebut
dapat dilakukan berbagai upaya untuk menghentikan perjalanan penyakit
sedemikian rupa sehingga penyakit tidak sampai berkelanjutan. Manfaat / peranan
Epidemiologi dalam menerangkan perkembangan alamiah suatu penyakit adalah
melalui pemanfaatan keterangan tentang frekwensi dan penyebaran penyakit
terutama penyebaran penyakit menurut waktu. Dengan diketahuinya waktu muncul
dan berakhirnya suatu penyakit, maka dapatlah diperkirakan perkembangan
penyakit tersebut.
4. Dapat Menerangkan Keadaan Suatu
Masalah Kesehatan.
Karena Epidemiologi mempelajari
tentang frekwensi dan penyebaran masalah kesehatan, maka akan diperoleh
keterangan tentang keadaan masalah kesehatan tersebut. Keadaan yang dimaksud di
sini merupakan perpaduan dari keterangan menurut ciri – ciri Manusia, tempat
dan Waktu.
B.
Epidemiologi Deskriptif
Epidemiologi Deskriptif merupakan studi epidemiologi yang
bertujuan untuk menggambarkan pola distribusi penyakit dan determinannya
menurut populasi, letak geografik, serta waktu. Epidemiologi deskriptif
umumnya dilaksanakan jika tersedia sedikit informasi yang diketahui mengenai
kejadian, riwayat alamiah dan faktor yang berhubungan dengan penyakit. Indikator yang
digunakan dalam epidemiologi Deskriptif adalah Faktor sosial ekonomi, seperti
umur, jenis kelamin, ras, status perkawinan, pekerjaan maupun variabel gaya
hidup, seperti jenis makanan, pemakaian obat dan perilaku seksual.
Upaya
mencari frekuensi distribusi penyakit berdasarkan epidemiologi deskriptif
dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan :
- Siapa yang terkena?
- Bilamana hal tersebut terjadi?
- Bagaimana terjadinya?
- Dimana kejadian tersebut?
- Berapa jumlah orang yang terkena?
- Bagaimana penyebarannya?
- Bagaimana ciri-ciri orang yang terkena?
Tujuan dari
Studi Epidemiologi Deskriptif :
1)
Untuk dapat menggambarkan distribusi penyakit
berdasarkan karakteristik populasi
2)
Untuk evaluasi trend masalah kesehatan dan
membandingkan antara daerah
3)
Untuk dapat memperhitungkan besarnya masalah
kesehatan sebagai basis perencanaan dan evaluasi program
4)
Untuk identifikasi masalah kesehatan yg nantinya
dilanjutkan dengan penelitian analitik untuk uji hipotesa
Adapun
ciri-ciri studi epidemiologi deskriptif sebagai berikut :
a)
Bertujuan
untuk menggambarkan
b)
Tidak
terdapat kelompok pembanding
c)
Hubungan
sebab akibat hanya merupakan suatu perkiraan atau semacam asumsi.
d)
Hasil
penelitian berupa hipotesis
e)
Merupakan
studi pendahuluan untuk studi yang mendalam.
Beberapa manfaat dari Studi Epidemiologi Deskriptif
adalah :
1.
Relatif murah daripada studi Epidemiologi Analitik
2.
Memberikan masukan tentang pengalokasian sumber daya
dalam rangka perencanaan yang efisien.
3.
Memberikan petunjuk awal untuk merumuskan hipotesis bahwa
suatu variabel merupakan faktor resiko penyakit
Pembagian Studi Epidemiologi Deskriptif antara lain
adalah :
a.
Laporan kasus
Laporan kasus merupakan rancangan studi yang
menggambarkan kejadian satu kasus baru yang menarik, misalnya laporan kasus pada tahun 2014
tentang 1 perempuan berusia 40 tahun di Paris yang terkena Ebola.
Tujuan Laporan
Kasus (Case Report)
1. Diperoleh informasi tentang
distribusi frekwensi penyakit/masalah kesehatan yang diteliti
2. Diperoleh informasi tentang kelompok
yang berisiko tinggi terhadap penyakit
3. Dapat dipakai untuk
membangun/memformulasikan hipotesis baru
Kelebihan studi ini adalah:
- Sebagai langkah awal untuk mempelajari suatu penyakit
- Sebagai jembatan antara penelitian klinis dan penelitian epidemilogi
- Dapat digunakan untuk sebagai dasar penelitian lebih lanjut :
- Dengan melihat kelompok yang berisiko tinggi
Kelemahan studi ini adalah
o
Tidak ada grup kontrol
o
Tidak
dapat dilakukan uji hipotesis
o
Gambaran
distribusi, frekwensi penyakit yang diperoleh tidak dapat mewakili populasi
o
Hanya
berdasarkan kasus-kasus yang dilaporkan saja
b. Laporan Seri
Kasus
Laporan Seri Kasus adalah
laporan tentang pengalaman menarik dari sekelompok orang (group) dengan
diagnosis yang sama yang berisi detail laporan atau profil pasien (kasus).
Laporan ini bisa juga berupa kumpulan laporan kasus yang terjadi dalam waktu
singkat. Tahap lanjut dari case report yg menggambarkan bbrp pasien dengan satu
penyakit tertentu berdasarkan pada, misal: umur, jenis kelamin, status perkawinan,
gambaran klinis, dll. Misal: identifikasi kasus AIDS pada laki2 homosexual.
Contoh lain: laporan 5 kasus flu burung pada tahun 2013 di Indonesia dari
sebelumnya tidak ada.
c.
Studi ekologi / korelasi
Studi Korelasi merupakan studi epidemiologi yang
bertujuan untuk mendeskripsikan hubungan korelatif antara penyakit dengan
karakteristik suatu populasi pada waktu yang sama atau pada populasi yang sama
pada waktu yang berbeda.
Karakteristik dari populasi yang akan di teliti biasanya
tergantung pada minat seorang peneliti, misalnya, mengenai jenis kelamin, umur,
kebiasaan mengkonsumsi makanan tertentu, obat-obatan, rokok, aktifitas, tempat
tinggal dan lain-lain. Contohnya adalah :
a) Hubungan antara
tingkat penjualan obat anti asma dengan jumlah kematian yang diakibatkan oleh
penyakit ashma.
b)
Hubungan antara jumlah konsumsi rokok pada satu wilayah
dengan jumlah kematian yang diakibatkan oleh penyakit paru.
1.
Koefisien Korelasi
Korelasi
diukur dengan koefisien korelasi
o
Simbol
yang dipakai biasanya “r”
o
Mengukur
hubungan linear antara faktor risiko dan kejadian penyakit:
- Apakah untuk
setiap unit perubahan pada level keterpaparan akan terjadi peningkatan atau penurunan
frekuensi penyakit secara proporsional
o
“r”
bervariasi dari +1 dan -1
2.
Jenis-jenis
Studi Korelasi
a)
Studi
eksplorasi
Studi
eksplorasi adalah jenis studi termudah dimana dalam studi ini dilakukan
observasi terhadap perbedaan geografis dalam hubungannya dengan disease rate
diantara berbagai region atau group. Tujuan studi ini untuk mendapatkan
gambaran yang mengarah pada etiologi
lingkungan atau hipotesis etiologik khusus.
b)
Multiple
Group Comparison
Studi
ini mengamati hubungan antara rata-rata derajat keterpaparan (exposure) dan
disease rate diantara berbagai group (kelompok populasi).
c)
Time
trend study or time series
Studi
yang mengamati hubungan antara perubahan rata-rata keterpaparan (exposure)
dengan perubahan disease rate pada populasi tunggal (single population.
d)
Mixed
Study
Studi
yang mengamati perubahan rata-rata derajat keterpaparan (exposure) dengan
perubahan disease rate pada berbagai populasi.
3.
Tujuan
Studi Korelasi
1)
Untuk
mengembangkan etiologik hipotesis testing untuk menjelaskan kejadian suatu
penyakit
2)
Mengevaluasi
efektifitas intervensi pada populasi seperti mengevaluasi pengetahuan pada
kegiatan health promotion.
Kelebihan
dari Studi korelasi adalah sangat tepat bila digunakan sebagai dasar penelitian
untuk melihat hubungan antara fakor paparan dengan penyakit, karena mudah
dilakukan dengan informasi yang tersedia sehingga dapat muncul hipotesis kausal
dan selanjutnya dapat diuji dengan rancangan studi epidemiologi analitik..
Kelemahan dari studi korelasi adalah studi korelasi
mengacu pada populasi (kelompok), sehingga tidak dapat mengidentifikasikan
kondisi per individu dalam kelompok tersebut.selain itu dalam studi korelasi
juga tidak dapat mengontrol faktor perancu yang potensial, misalnya dalam studi
korelasi mengenai hubungan antara jumlah perokok dengan jumlah penderita kanker
paru, pada studi korelasi tidak mampu untuk mengidentifikasikan faktor perancu
lain seperti, faktor polusi, jenis pekerjaan, aktifitas, asbes dan lain-lain.
d.
Studi
Kasus (case report)
Studi kasus adalah suatu studi yang
menggambarkan pengalaman dari satu atau sebuah kelompok pasien dengan diagnosis
yang sama atau mirip. Studi kasus pada umumnya melaporkan suatu kejadian yang
tidak biasa dan menggambarkan atau merupakan petunjuk awal untuk identifikasi penyakit baru. Studi kasus
menelah secara intensif terhadap seorang atau sekelompok individu yang
mengalami kasus tertentu. Analisis dalam studi kasus harus mendalam sehingga
mampu mengungkapkan semua variabel yang menyebabkan terjadinya kasus.
Ciri-ciri Studi kasus adalah :
1) Peneliti mencoba untuk mencermati secara mendalam dan menyeluruh.
2) Pegumpulan data meliputi pengalaman
masa lampau dan keadaan lingkungan subyek
sekarang.
3) Kasus meliputi individu dan
unit social
Contoh penelitian deskriptif studi kasus adalah faktor penghambat kegiatan ekstrakulikuler
sepakbola SMA.
e.
Cross sectional
Merupakan rancangan studi epidemiologi yang mempelajari
hubungan penyakit dengan paparan(pajanan) secara acak terhadap satu individu
dimana faktor pencetus dan status penyakit diteliti pada waktu yang sama.
Dalam rancangan studi potong
lintang, peneliti memotret frekuensi dan karakter penyakit serta paparan faktor
penelitian pada suatu populasi pada satu saat tertentu. Konsekuensinya
data yang dihasilkan adalah prevalensi. Sehingga studi potong
lintang disebut juga survai prevalensi.
Skema paparan kasus potong lintang yang diamati sebagai berikut :
o
Orang mengalami sakit dan terpapar faktor penelitian
o
Orang mengalami sakit tapi tidak terpapar faktor
penelitian
o
Orang tidak mengalami sakit dan terpapar faktor
penelitian
o
Orang tidak mengalami sakit dan tidak terpapar
faktor penelitian
Tujuan dari kegiatan ini adalah
1) Mempelajari
angka kejadian suatu penyakit /masalah kesehatan
2) Mempelajari
hubungan antara suatu faktor resiko dengan angka kejadian suatu penyakit.
3) Memperoleh gambaran pola penyakit dan determinan-determinan pada
populasi sasaran.
Keuntungan :
o
Mudah dan murah dilakukan
o
Dilakukan pada satu waktu
o
Berguna untuk rancangan kegiatan
o
Menggambarkan
hubungan dan kondisi satu penyakit dan pemicunya
o
Tidak hanya terhadap individu yang mendapatkan pengobatan
Kerugian :
o
Tidak tepat untuk meneliti hubungan kausal antara
penyakit dengan pemicunya karena penelitian dilakukan pada satu waktu.
o
Hanya akurat bila dilaksanakan pada individu yang
representatif
o
Tidak dapat dilaksanakan pada semua kasus.
Contoh
kasus :
Pada Penelitian Paparan auramin di pabrik zat pewarna dan
kanker kandung kemih. Populasinya adalah semua pekerja pada pabrik zat pewarna
(pekerjaan A) dan semua pekerja pada bukan pabrik zat pewarna (pekerjaan B).
Cara pengambilan data yaitu dengan memeriksa secara bersamaan paparan
auramin pada pekerjaan A dan Pekerjaan B. Selanjutnya kita akan melihat
pada pekerjaan A orang yang sakit dan terpapar auramin, orang tidak sakit
dan tidak terpapar auramin dan pada pekerjaan B orang yang sakit dan tidak
terpapar auramin dan orang yang tidak sakit serta tidak terpapar auramin.
Kesimpulan
Epidemiologi merupakan cabang ilmu yang membelajari
tentang penyebaran penyakit dan faktor yang menentukan terjadinya penyakit pada
manusia. Penyebaran penyakit disini merupakan penyebaran penyakit menurut sifat
orang tempat dan waktu. Secara sederhana, ada 2 (dua) model desain ilmu
Epidemiologi yaitu Epidemiologi Deskriptif dan Epidemiologi Analitik.. Kedua
studi ini memiliki manfaat/keuntungan dan kerugian sendiri-sendiri sesuai
dengan tujuan peneliti dalam melaksanaan penelitian.
Epidemiologi Deskriptif merupakan studi epidemiologi yang
bertujuan untuk menggambarkan pola distribusi penyakit dan determinannya
menurut populasi, letak geografik, serta waktu. Epidemiologi deskriptif
umumnya dilaksanakan jika tersedia sedikit informasi yang diketahui mengenai
kejadian, riwayat alamiah dan faktor yang berhubungan dengan penyakit.
Pembagian Studi Epidemiologi Deskriptif
antara lain adalah :
a.
Laporan kasus
b.
Laporan seri kasus
c.
Studi ekologis / koreasi
d.
Studi kasus
e.
Cross sectional
2 komentar:
hermes belt
air jordan
adidas stan smith shoes
louboutin shoes
yeezy 700
yeezy boost 350 v2
kevin durant shoes
cheap jordans
off white clothing
kyrie 3
Epidemiologi Deskriptif merupakan studi epidemiologi yang bertujuan untuk menggambarkan pola distribusi penyakit dan determinannya menurut populasi, letak geografik, serta waktu. Epidemiologi deskriptif umumnya dilaksanakan jika tersedia sedikit informasi yang diketahui mengenai kejadian, riwayat alamiah dan faktor yang berhubungan dengan penyakit.web development vancouver ,
website design and development vancouver ,
Posting Komentar