Teruntuk
kau yang terlupakan
Maaf, untuk semua kutukan jahat yang terucap dari bibirku
Maaf, untuk semua pikiran kotor yang terlintas di benakku
Maaf, untuk setiap tetes keringatmu yang sering terlupakan
Kau bukan orang pertama yang berada di sampingku saat aku merasa
terpuruk
Kau juga bukan orang pertama yang selalu mendengar semua cerita
kehidupanku
Bukan juga orang pertama yang mengusap air mataku ketika aku menangis
Ya, kaulah yang terlupakan
Maaf, sekali lagi maaf
Tapi kau….
kaulah orang pertama yang berada di belakangku
menopangku saat diri ini benar benar terjatuh
menceritakan padaku kerasnya kehidupan di luar sana
membuatku tahu perjuangan mereka menjalani hidup
menguatkanku bahwa masih ada harapan dan cita cita
Kau….
membuatku sadar bahwa aku tidak sendiri
membuatku sadar bahwa masih ada cinta dan harapan
membuatku sadar bahwa tanpamu aku bukanlah siapa siapa
membuatku sadar betapa berharganya ‘kita’
Bagaimana caranya membuatmu bahagia?
Bagaimana caranya membuatmu tersenyum bangga?
Bagaimana caranya membalas semua kebaikanmu?
Mengapa kau hanya diam dan tersenyum?
“masih ada cinta
dan harapan, raihlah dan berbahagialah”
Sekali lagi maaf, teruntuk kau yang terlupakan
I love you Dad
Tidak pernah menyesal
terlahir sebagai putrimu yang cantik
Tidak pernah mengeluh
menjalani kehidupan yang keras ini bersamamu
Tidak pernah mengeluh
dengan keadaan kita yang sekarang
Tidak pernah mengeluh
karena aku berbeda dengan mereka
Selalu bersyukur dan
menjalani hidup ini apa adanya
Selalu bersyukur
dikelilingi orang orang yang baik
Ayah, Ibu, keluarga,
saudara, teman
Merekalah alasanku
melakukan yang terbaik dalam hidup ini
Merekalah
alasanku tersenyum dari kerasnya kehidupan di luar sana
Membuat
merasa berartinya diriku bagi mereka
Membuatku
merasa beratinya hidup ini
Terima
kasih, sekali lagi terima kasih
Membuatku
bangkit dan berdiri lagi saat aku merasa hampir jatuh dan mati
0 komentar:
Posting Komentar